Masalah dengan tinggal bukan di negeri sendiri adalah, kadang kala kita harus mengajak anak bermain dalam multibahasa. Ada beberapa hal yang tadinya saya tidak ngeh. Jonathan dirumah kami ajari “ciluk ba” tau-tau bertemu orang Thai diajakin “cak eee”, lalu bertemu orang asing lain diajak “peekaboo”. Terang aja Jonathan kadang terlihat “cuek” ga merespon, kayaknya dia emang ga gitu ngerti hehe.
Belakangan ini Jonathan senang sekali bermain ciluk baaaa, dia bahkan mengerti menggunakan kainnya untuk menutupi wajahnya, tapi ketika diajak main cak eee Jonathannya bengong, sebenernya saya sendiri ga dapat “feeling” bagaimana seharusnya bermain cak eee itu, sama seperti saya tidak mendapat feeling bermain “peekaboo”. Tapi sepertinya saya tetap harus mengajari “cak eee” dan “peekaboo” kepada Jonathan, supaya Jonathan bisa diajak bermain dengan orang Thai atau orang asing lainnya.
Hal lain yang awalnya tidak saya sadari harus diajari adalah “bye bye”. Selama ini kami terbiasa dengan “dadaaah”, dan ketika bertemu orang asing Jonathan diajak “byebye” dan dia ga respon, satu hal lagi, kalau belum dikenal Jonathan ga mau nge”byebye”.
Sepertinya pelan-pelan harus mulai ngajarin multi bahasa ke Jonathan walaupun kami berharap Jonathan fasih dulu bahasa Indonesia lalu fasih bahasa Inggris lalu bahasa Thai. Semoga Jonathan tidak menjadi bingung nantinya.
No comments:
Post a Comment