Jonathan dan Tablet

Sekarang Jonathan sudah semakin mahir memakai tablet-tablet yang ada di rumah kami.

Pertama adalah PlayBook, benda ini sudah dimiliki sejak Jonathan berusia 4 bulan. Tepatnya tablet ini adalah hadiah dari RIM karena papa Jonathan membuat aplikasi Contraction Counter. Dulu kami hanya memakainya untuk memutar lagu untuk Jonathan dan merekam video Jonathan. Sekarang di PlayBook:

• Jonathan sudah bisa menyalakan tabletnya dari standby. Ini mudah karena cuma butuh swipe dari bezel bawah ke atas
• Jonathan sudah bisa memilih video yang dia mau, bisa menghentikan videonya jika dia salah pilih.
• Karena sejak kecil semua video ada di playbook, Jonathan mengasosikasikan playbook sebagai device untuk menonton video.
• Jonathan sudah bisa memilih aplikasi yang dia mau, terutama: Video, Cut The Rope, game Kiddo Plus, game buatan Papa (shape, color, puzzle)
• Jonathan bisa meng-call papa (video call) dan menutup panggilan jika sudah selesai. Jonathan juga bisa meng-accept call dari papa.

Kami juga punya satu tablet Android. Tablet ini hasil dari sebuah proyek sambilan yang dikerjakan tahun lalu (Asus EEE Transformer TF101). Di device ini Jonathan:

• Bisa memencet tombol power di kiri, lalu menslide untuk unlock. Kadang-kadang jika posisi tablet terbalik, dia salah menslide jadi masuk aplikasi kamera (di Android Versi  Ice Cream Sandwidh/ICS, dari lock screen bisa langsung ke kamera).
• Jika masuk ke aplikasi kamera, dia akan memfoto dirinya sendiri berkali-kali
• Jonathan bisa memencet tombol home (tombol ini virtual, bukan tombol fisik, defaultnya ini hidden jika layar tidak disentuh).
• Jonathan bisa memilih game Angry Birds dan game buatan papa (game yang sama dengan di PlayBook)
• Kombinasi di atas: Jika tabletnya dalam posisi standby dan papanya baru selesai membuka aplikasi tertentu (misalnya Google Currents), Jonathan bisa: menyalakan tabletnya, menekan tombol home, pergi ke home screen lain, menyalakan angry birds, sampai memainkannya.
• Jonathan sudah mulai bisa menembak ke arah yang benar di Angry Birds (walau belum selalu). Sebenarnya ada Angry Birds baik di PlayBook maupun iPad, tapi Jonathan lebih suka versi yang di Android.

Tablet terakhir adalah iPad, yang memang khusus dibelikan untuk Jonathan. Pertimbangannya adalah: ada lebih banyak game anak-anak yang berkualitas di iPad. Untuk memudahkan Jonathan, beberapa gesture di iPad dimatikan. Di iPad:

• Jonathan bisa menyalakan dari standby lalu slide to unlock
• Jonathan bisa memilih aplikasi yang dia mau, ada banyak aplikasi yang sudah dia hafalkan di iPad (game).Dia bisa menghapal ikon-ikonnya.
• Jika salah pilih, Jonathan langsung tahu untuk kembali ke home. Ada  aplikasi yang tetap memutar lagu meskipun di background, Jonathan sudah menghapalkan cara untuk menghentikan lagu di aplikasi tersebut sebelum switch ke home.
• Mulanya Jonathan cuma suka mendengarkan dan berinteraksi dengan Wheel On the Bus, tapi lama-lama semakin banyak aplikasi yang dipakai dan mainkan (daftarnya akan diberikan di posting lain, perlu diketik satu per satu daftar aplikasinya).
• Kadang Jonathan cuma suka mendengarkan musik, jadi dia akan memilih lagu yang dia suka, lalu bermain mainan yang lain (misalnya mobil-mobilan)

Meskipun diberikan banyak tablet, Jonathan masih sangat banyak bermain benda fisik lain. Jonathan sejauh ini tidak pernah terpaku menggunakan tablet terus menerus. Karena bidang kami adalah IT, maka menjauhkan diri dari segala macam teknologi adalah hal yang tidak mungkin, jadi strategi kami dalam memberi tablet adalah dengan mengajarkan bahwa itu benda biasa saja, bukan benda istimewa, jadi tidak perlu terikat pada tablet. Sejauh ini pendekatan tersebut berhasil, semoga di masa depan tetap berhasil.