Di rumah, seringkali Jonathan lebih sering ikut ingin melihat apa yang saya kerjakan daripada bermain-main sendiri. Karena kadang saya masih menyentuh komponen elektronik, dia juga suka bermain-main, tapi karena baru 4 tahun, mainan yang saya berikan juga masih terbatas. Sekarang saya catat supaya jadi pengingat, dan mungkin bisa jadi ide untuk orang lain yang ingin bermain elektronika dasar dengan anaknya.
Setahun yang lalu, mainan pertama elektroniknya adalah batere CR2032 + LED yang jadi “kunang-kunang”:

Belum lama ini, kami mulai mainan LED lagi, tapi karena batere CR2032 sudah habis, saya memakai power dari Arduino. Awalnya cuma begini (arduino hanya sekedar power source):
Karena menemukan LED Red, Orange, dan Blue, sekalian saya buatkan juga lampu lalu lintas (masih dibreadboard, belum saya foto lagi). Lampu lalu lintas ini menggunakan Arduino untuk mengontrol urutan nyala lampunya. Sebenarnya kalau mau dibuat murah, bisa memakai NE555 dan decade counter (jadi bisa transisi dari merah, hijau, kuning merah).
Terus saya menemukan buzzer dan saklar. Jonathan menemukan bahwa bunyi buzzernya ketika saklar ditekan sangat mirip dengan bunyi "bip" ketika scan barang di supermarket. Nah dia malah jadi mainan "berjualan" dengan benda itu. Karen keypad juga tidak dipakai, saya sambungkan beberapa kakinya ke breadboard sehingga sebagian bilangan jika dipencet akan menimbukan "beep" juga.
Begini ketika dia main "jualan".
Bongkar-bongkar lagi, nemu potensiometer, Jonathan seneng karena katanya LED-nya "bisa jadi senter" ketika diputar ke resistansi minimum.
Dulu saya pernah membuat sirkuit Joule Thief, dan karena saya masih punya komponen-komponennya, saya rakitkan kembali "senter" LED dengan satu batere yang dia bawa-bawa ke mana-mana:
Tambahan: begini kelakukan Jonathan kalau papanya sedang sibuk, dan tidak bisa bermain dengan dia, dia kadang ngintip papanya kerja:
Dan kalo lama, dia bisa ketiduran beneran di punggung papanya:
No comments:
Post a Comment