Sunday, September 13, 2015

Jonathan hampir 5 tahun

Jonathan sudah hampir 5 tahun (bulan Nov nanti dia akan 5 tahun), sejak jadi kakak saya baru menyadari Jonathan sudah bertambah tinggi banyak dan bukan anak kecil lagi. Kadang-kadang Jonathan masih pengen manja-manja tapi untuk banyak hal dia sudah jadi big helper. Jonathan sayang sekali dengan adiknya, dia pengen bisa menggendong, memangku dan senang menciumi adiknya sampai-sampai menularkan batuk pileknya ke adiknya. Jonathan senang menjelaskan banyak hal ke Joshua dan kadang-kadang Joshua seolah mengerti dan bisa senyum atau tertawa. 

Sejak tahun ajaran 2015 ini, Jonathan sekolah sudah di level Foundation (Kindergarten versi kurikulum australia). Karena sudah tidak ada tidur siang di sekolah, kadang-kadang sepulang dari sekolah Jonathan ketiduran di mobil dan dilanjutkan sampai di rumah. Sekolah Jonathan mulai jam 8.30 pagi, ada istirahat makan siang, dan ada 2 kali snack break pagi dan sore. Jam 3.30 sore mereka baru pulang. Memang dibandingkan dengan sekolah di Indonesia, sepertinya jam sekolah anak 5 tahun ini terlalu lama, tapi ketika ditawarkan apakah mau tetap di preschool saja supaya ada jam tidur siangnya, dia sudah tidak mau lagi, ada perasaan mulai agak besar jadi ga mau jadi anak kecil lagi. 

Setiap sabtu, Jonathan masih rutin latihan piano dan aerial silk. Untuk latihan piano kadang-kadang dia malas latihan di rumah, tapi waktu ditanya apakah mau berenti les pianonya, dia bilang masih senang les piano jadi sementara ini kami masih teruskan saja karena les piano itu hanya setengah jam sebelum aerial silk. Untuk aerial silk, Jonathan sangat bersemangat. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sekarang ini Jonathan mulai percaya diri untuk manjat-manjat dan semakin bagus keseimbangannya. Menurut gurunya dia sudah bisa melakukan beberapa pose aerial silk sendiri tanpa dibantu. Kami juga bisa melihat kalau sekarang motorik kasar Jonathan semakin bagus setelah beberapa bulan berlatih aerial silk. 


Belakangan ini, Jonathan tiba-tiba rajin coret-coret kertas. Sebelumnya Jonathan sangat sulit diajak berlatih mewarnai atau sekedar corat coret menggambar. Tapi asal tidak terlalu diatur apa yang harus ditulis, dia jadi suka punya buku sendiri dan menulis apa yang mau dia tulis. Kadang dia akan berlatih menulis ABC, kadang dia berlatih menulis namanya. Lalu dia juga jadi suka bertanya: hari ini tanggal berapa? lalu menuliskan tanggal hari ini di halaman buku sebelum dia memulai menulis-nulis. Dan yang terbaru hari ini dia berusaha menggambar pohon natal. Asal mulanya tadi sore Jonathan beli buku baru dan pulpen warna warni (pulpen 4 warna, dia baru pernah liat dan seperti saya dulu jadi rasanya pengen punya hahaha). Terus papa bilang ke Jonathan: ayo kamu latihan menulis, nanti kalau sudah bisa nulis, pas Natal bisa tulis kartu Natal buat Eyang dan Oppung. Jadilah dia langsung menulis-nulis dan menggambar pohon Natal. Nanti kalau ingat saya akan foto beberapa hasil coret-coret Jonathan.
Kami memang tidak terlalu mengajari Jonathan menulis dan membaca. Di sekolah mereka sudah dikenalkan A sampai Z dan mulai pengenalan sounds of the week untuk belajar membaca, tapi di sekolah tidak ada beban untuk latihan di rumah. Kami menunggu saja kapan Jonathan tertarik untuk membaca dan menulis. Saya bisa baca waktu TK umur 6 tahun, sedangkan papanya baru bisa baca udah hampir kelas 3 SD, jadi ya sekarang walaupun Jonathan belum bisa membaca, kami berusaha sering membacakan buku untuk dia. Sejauh ini dia senang untuk dibacakan buku dan bisa mengingat berbagai cerita yang sudah pernah dibacakan.

Banyak cerita yang terlewat karena jarang update blog. Sementara segini  dulu updatenya. Ini video Jonathan aerial silk.

Monday, June 8, 2015

Menyambut Adik

Kami sudah memberi tahu Jonathan sekitar 9 bulan yang lalu bahwa dia akan mempunya adik. Setelah itu kami baru membaca-baca bahwa sebaiknya memberi tahu kakak dilakukan setelah beberapa bulan, karena biasanya anak tidak sabar ketika menunggu terlalu lama.

Tapi kami bersyukur karena ternyata Jonathan cukup sabar. Selama menunggu adiknya, kami berusaha mengajari dia banyak hal, misalnya tentang sharing. Jonathan cukup suka sharing, walau kadang berat hati kalau harus sharing boneka Doraemon kesayangnnya. Waktu kami bilang bahwa dia juga harus sharing Doraemonnya, dia agak sedih. Tapi suatu hari, Pa En yang dulu membantu kami datang bersama anaknya. Tanpa disuruh, Jonathan mengajak anaknya main, dan meminjamkan doraemonnya, setelah itu dia bilang ke mama: "tadi aku ajak main baby, aku share doraemonku".

Jonathan juga semangat sekali membantu membuatkan susu untuk mamanya, dan sering mengajak ngobrol baby di dalam perut mama. Dia sering berandai-andai setiap melihat sesuatu: "nanti kalo baby udah besar, kita beli ini buat baby ya", atau "nanti baju baby di lemari yang ini".

Kami juga melibatkan Jonathan memilih nama untuk adiknya. Setelah beberapa nama tidak disukainya, dia suka nama Joshua. Jadi nama adiknya adalah Joshua Nugroho. Saya sudah membelikan domain juga, jadi Joshua punya blog di http://blog.joshuanugroho.com.

Di hari kami berangkat ke Rumah Sakit, Jonathan harus bangun pagi sekali. Di mobil dia menyanyikan lagu "Jesus Loves Me", lalu dia memilih lagu yang sama di media player mobil. Ketika menunggu operasi, Jonathan tidak sabar menunggu adiknya keluar, tapi dia mau makan selagi menunggu. Setelah operasi, kami segera melihat bayinya lewat menuju nursery. Setelah itu kami naik ke atas (ruang 1409). Saya dan Jonathan turun sebentar melihat ke Nursery lalu menunggu mama.


Sampai siang Jonathan masih excited menunggu sampai baby di antar ke kamar, Sebelumnya kami sempat pergi ke luar mencari makan, dan Jonathan minta dipetikkan bunga "buat baby" katanya.

Sejauh ini Jonathan masih excited berada di kamar rumah sakit yang seperti hotel. Kami bermain-main sambil kadang menonton film. Jonathan sering ingin mengelus Joshua, walau kadang masih agak kasar.

Kami senang Jonathan sayang pada Joshua, dan semoga ini terus bertahan. Semoga Jonathan tidak kecewa karena butuh waktu lama sampai Joshua bisa bermain-main dengannya.

Friday, March 27, 2015

Silly Things

Ini cuma kumpulan beberapa hal yang konyol/lucu yang dilakukan oleh Jonathan atau bersama Jonathan:

Beberapa hari terakhir ini, sebelum papanya pergi, Jonathan akan memanggil lagi: Papa, ada satu hal yang mau kuomongin sama kamu. Terus dia akan mulai nasihat-nasihat konyol, seperti misalnya: "papa nanti kalo ujan, lari ke sini biar gak basah ya. Tapi kalo lari-lari terus jatuh, papa jangan nangis, terus papa pake kaos kaki kayak aku biar gak apa-apa kalo jatuh".




Kalo yang ini, nelpon beneran pake telpon umum ke handphone mama:


Tiap kali ketemu timbangan, minta duit 1 baht untuk nimbang


Sambil main game, minta disuapin mangga sama eyang.


Doraemon keramas, disuruh tutup mata


Doraemon disuruh tinju



Katanya supaya lurus, matanya ditutup satu


Main-main dengan 3 Doraemon


Menghias pancake


Katanya buat keringin rambut



Main hide and seek di kolong (dia selalu salah mengucapkan jadi "kolom")


Papanya lagi kerja dipanjat


Kalo ini papanya yang masang, biar ada yang liatin kalo Jonathan pipis (biar gak takut)



Friday, February 20, 2015

Imajinatif

Imaginasi Jonathan saat ini sudah banyak, dan banyak sekali yang lucu. Beberapa potongan kejadian ini hanya sekedar pengingat saja, karena pasti kami akan lupa detail-detailnya setelah agak lama.

---

Sekarang baby dalam perut mama sudah mulai menendang-nendang, dan Jonathan sudah mengerti itu. Suatu kali Jonathan sedang pupup, agak sakit perut, dia bilang "aduh pupupnya nendang-nendang nih di perut Jonathan" pernah juga dia bilang: "pupup nya lagi ngomong ngomong belum mau keluar".

---

Tiba-tiba Jonathan bilang sama mama: "kalo mama jadi baby lagi, papa sama Jonathan bakal bingung: mana mamanya, kok mama gak ada sih".

----

Jonathan sedang makan nasi ketan yang dibentuk bulat-bulat, dia putar-putar terus tiba-tiba bilang: "ada apa nasi? kamu bilang apa?" lalu dia mendekatkan nasinya ke kupingnya. Ooo kata nasinya dia suka jalan keliling piring.

----


Monday, February 16, 2015

Kalau Jonathan udah besar...

Percakapan tadi pagi pas makan. Tau-tau Jonathan bilang gini : "jona kalau dah besar mau kayak papa ah".
Mama: "kayak papa gimana?"
J: "ya kayak papa kerja"
M: "oh iya bagus kalau gitu, emang kalau udah besar harus kerja biar bisa punya duit sendiri"
J: "emang kenapa kalau ga punya duit?"
M: "ya kan kalau udah besar mau beli apa-apa ya beli sendiri, mama papa ga beliin lagi jadi harus punya duit sendiri makanya harus kerja"
J: "oke deh".

Mama pikir percakapan selesai sampai disitu tapi ternyata ada sambungannya. Tau tau dia nanya lagi.
J: "kalau girl ga harus kerja ya"
M:"girl juga harus kerja kok, mama juga kan kerja kalau jona di sekolah. Tapi kalau ada baby nanti mama ga kerja dulu trus kerja lagi kalau baby udah besar".
J: "ooo gitu, tapi boy kerja lebih banyak ya dari girl".
M: "ya ga harus, tapi papa emang kerja cari duit lebih banyak dari mama karena mama kerjanya di rumah urusin jona dan nanti adik baby".

Kadang mama bingung mau jelasin lebih panjang lagi, anak kecil observe dari lingkungannya dan karena jona liatnya papa dan mama makanya kadang dia ambil kesimpulan seperti itu. PR buat papa mama biar jona lebih mengerti kenapa manusia harus bekerja bukan tergantung dari gendernya. Yang lebih penting lagi bekerja dan berkarya menghasilkan sesuatu bukan cuma cari duit buat beli beli. Dan bagaimana mengajarkan setiap keluarga punya pengaturan masing-masing masalah tanggung jawab mencari nafkah dan mengatur rumahtangga.

Saturday, February 14, 2015

Kegiatan di hari libur

Hari jumat 13 Februari 2015 kemarin sekolah Jonathan libur. Di hari sebelum libur mereka membuat kartu Valentine di sekolah dan ada teman Jonathan yang bagi hadiah Valentine lengkap dengan kartunya. Lucu ya anak preschool udah diajarin soal Valentine dan berbagi kebahagiaan.


Hari libur diisi dengan kegiatan mengerjakan PR buat kelas pianonya. Mewarnai jari dengan kode warna tertentu. Jonathan belum begitu suka mewarnai sampai penuh, dia lebih suka cerita cerita dan play pretend. Setelah beberapa kali mama ingatkan untuk meneruskan mewarnai akhirnya selesai juga PR nya. Untung di sekolah blum ada PR, jadi ga tiap hari kudu bujuk dia melakukan hal yang emang dia belum suka.



Selesai mewarnai, Jonathan pengen gunting tempel. Mama ajakin dia nempel ekor dari buku yang di beli beberapa waktu lalu.


Selesai menempel ekor, Jonathan memilih 1 halaman lagi. Kali ini menggunting melipat dan menempel. Tapi karena banyak yang harus dilipat dia mulai ga sabar dan berkali2 minta tolong mama. Mama ga selalu bantu sih tapi ya karena dia udah sibuk menata bangunan kota dan pengen segera menempel ya ada juga beberapa yang mama bantu lipat.




Selesai gunting tempel karena sudah dekat jam makan siang mama suruh Jona main sendiri. Dia memilih main train. Sekarang dia sudah bisa menyusun sendiri rel dan keretanya dan juga menemukan 1 kereta yang ada nomornya dia susun dari 1 sampai 8. Dia bisa main sendiri sambil bikin cerita cukup lama dan mama bisa siapin makan dengan tenang deh.



Sunday, February 8, 2015

Aerial Silk

Di umur 4 tahun 3 bulan Jonathan mencoba aktifitas baru. Kelas aerial silk bareng ama Nong Aey. Hari sabtu kemarin Jonathan mencoba ikut kelas pertamanya, dia senang banget walau kata gurunya dia agak kesulitan ngerti instruksi karena udah lama dia ga berbahasa thai. Kelas ini jadinya selain untuk membantu perkembangan motorik dan keseimbangan dan koordinasi juga bisa buat dia ga kehilangan kesempatan berbahasa Thai. Sejak dia sekolah di sekolah berbahasa inggris emang dia jadinya hampir tidak pernah berbahasa Thai. Mudah mudahan dia tetap enjoy kelas ini sampai seterusnya ya.

Tempatnya namanya Little Steps, foto-foto ini dari facebook pagenya.


Warming up and relaxation





Waiting for his turn 


Teachers always help and make sure the kids safety


Enjoying flying like a bird 
Sitting inside the silk

Wednesday, February 4, 2015

Gunting, lipat, tempel dan play pretend

Waktu jalan jalan ke toko buku hari minggu kemarin, Jonathan menemukan buku ini, tadinya saya ga ngerti buku ini apa tapi setelah dilihat lihat menarik juga buat jadi aktifitas di rumah sekaligus latihan memperkuat motorik halus. Buku ini berisi sekitar 60 lembar, tiap lembar kertasnya seperti kertas karton sehingga cukup mudah dipegang untuk latihan menggunting, beberapa aktifitias membutuhkan melipat dan lem, beberapa cuma dilipat lalu bisa dimainkan. Jadi buku ini seperti buat mengajak anak membuat sendiri mainannya. Buku begini ada 2 jenis, untuk umur 2 - 3 tahun dan 4 - 6 tahun. Kami beli keduanya dan karena Jonathan memang belum begitu mahir ketrampilan begini kami mulai dari untuk umur 2 - 3 tahun.


Begitu Sampai rumah sudah tentu ini yang duluan dikerjakan sama Jonathan. Hanya perlu menggunting lalu melipat bagian tengah dari kertas, dan voila jadi deh mainan bus sekolah.
 
Berikutnya langsung menggunting train dengan bantuan papa. Bagian ini agak sulit karena kertas kartonnya kaku dan yang perlu digunting memanjang. Setelah itu kertasnya di sambungin dengan lem jadi deh train panjang begini.
Kemarin sore sepulang sekolah, Jonathan melanjutkan aktifitas gunting tempelnya, kali ini dia memilih menggunting kue dan menempelnya ke piring-piring dan juga menggunting baju dan menempelnya ke jemuran baju. Karena bagian ini perlu menggunting banyak dan agak kecil, dia kadang menutup mata sebelah pas menggunting katanya supaya bisa liat lurus (atau mungkin gayanya doang :P)
Hari ini karena Jonathan masih pilek dan di Chiang Mai lagi ada outbreak flu, Jonathan ga ke sekolah, jadi dia kembali lagi beraksi gunting lipat lem. Hari ini dia bikin mobil-mobilan, dan yang satu lagi mobil-mobilannya ada jalanannya, jadi ya setelah dia selesai menggunting dan melipat mobilannya dia jalanin sambil bikin cerita sendiri.








Sejauh ini semua hasil sebelumnya masih dia mainin sesekali seperti bus maupun train yang dia kerjakan di hari pertama beli. Belum seminggu sih belinya, dan ga tau juga akan tahan berapa lama. Tapi buat buku seharga 145 Baht (56 ribu rupiah) buku ini cukup banyak gunanya, anak bisa belajar ketrampilan menggunting dan menempel sekaligus hasilnya bisa dipakai buat bermain.

Mungkin sebagian orang akan berkomentar: ah mahal segitu, bisa print sendiri kalau mau dsb dst, tapi ya kalau menurut saya sih masih mending beli buku yang udah siap dipakai karena buat saya menyiapkan sendiri juga butuh waktu (dan biasanya bisa kedistract kelamaan berkelana di internet). Saya ga tahu apakah buku ini ada di Indonesia atau tidak, kalau saya baca-baca buku ini aslinya dari korea, diterjemahkan dan mendapatkan lisensi ke bahasa Thailand. Tapi basically semua petunjuk ada gambarnya jadi saya ga perlu terlalu pusing mencoba membacanya :p. Mudah-mudahan buku begini semakin banyak variasinya jadi bisa membantu buat ngasih aktifitas buat anak.

Tuesday, January 27, 2015

Eyang Datang

Sudah sejak bulan Oktober kami membeli tiket untuk kedua Eyangnya Jonathan. Akhirnya hari yang dinantikan tiba juga, dan Jonathan bisa menjemput eyangnya (Jonathan menyebutnya: Eyang boy dan Eyang girl). Perjalanan kali ini agak berbeda karena AirAsia sudah punya penerbangan transit, jadi tidak perlu mengeluarkan dan memasukkan koper lagi. Sayangnya kami jadi agak bingung karena kopernya sekarang mendarat di bagian Internasional, bukan domestik.


Di hari pertama, Jonathan berusaha bobo dengan kedua eyangnya. Setelah berceloteh lama, dia sadar: eh kalo aku ngomong terus, eyang gak bisa bobo, aku diem deh. Lalu dia berhenti berbicara, tapi membuat suara dengan mulutnya, setelah agak lama, dia mulai menghela napas dalam-dalam, dan kemudian bilang: "kayanya aku nggak bisa bobo sama eyang, aku bobo sama mama papa aja".

Tempat pertama yang dikunjungi ketika eyang di sini adalah Night Safari. Karena Eyang putri agak capek, jadi kami cuma keliling sekali saja.


Sebelum eyang datang, Jonathan sudah pengen sekali ngajak eyang main Wii, jadi ketika datang, Jonathan sering bermain dengan eyangnya:



Terakhir Eyang datang, kami masih di apartemen, sekarang sudah di rumah, jadi bisa beli makan ketika tukang sayur lewat.



Dan tentunya eyang putri masak banyak



Hal lain yang disuka oleh eyang di sini adalah buah-buahan, jadi kami ke tukang buah beberapa kali.




Kami juga sempat makan malam dengan bos kami.


Di malam terakhir, kami pergi ke dokter kandungan, katanya Jonathan akan dapat little brother. Di sana ketika menunggu, Jonathan bermanja dengan eyang:



Sepulang dari klinik, Jonathan memuaskan diri main dengan eyang, nonton wayang di HP eyang, dan bobo dengan eyang:


Dan Akhirnya kami mengantar eyang pulang.